Memancing secara luas adalah suatu kegiatan
menangkap ikan yang bisa merupakan pekerjaan, hobi, olahraga luar ruang (outdoor)
atau kegiatan di pinggir atau di tengah danau, laut, sungai dan perairan
lainnya dengan target seekor ikan. Atau bisa juga sebagai kegiatan menangkap ikan atau hewan air tanpa alat atau
dengan menggunakan sebuah alat oleh seorang atau beberapa pemancing.
Namun dalam
praktik dan dari hasil buruannya, tidak semua kegiatan memancing ikan selalu
membuahkan hasil seekor ikan, memancing ikan dapat juga diartikan tidak saja
untuk menangkap ikan namun juga kodok, penyu, ikan,
cumi-cumi,
gurita,
bahkan ikan paus.
Memancing
ikan dapat dibedakan berdasarkan alam buruannya, yaitu:
Pada
dasarnya memancing hanyalah salah satu cara menangkap ikan. Oleh karena itu
banyak cara atau teknik menangkapp ikan yang lain.
Sejarah
Memancing dalam arti menangkap ikan sudah dikenal oleh peradaban manusia
sejak zaman dahulu sekitar 10.000 tahun yang lalu. Hal ini terbukti dari
peninggalan-peninggalan arkeologi pada goa-goa tua di Eropah bahwa aktivitas
penangkapan ikan sudah ada sejak dulu dengan ditemukannya tulang-belulang, mata kail
dan gambar serta lukisan pada zaman batu di dalam goa-goa tersebut.Teknik menangkap ikan mulai beragam pada masa Neolitik sekitar 4.000 - 8.000 tahun yang lalu yang kemudian berkembang menjadi teknik yang lebih modern dan masih dipakai hingga saat ini. Begitu pula dengan cara pengolahan ikan hasil tangkapan, saat ini cara tersebut masih dilakukan dengan teknik yang sama misal pengawetan ikan dengan menggarami atau dengan cara pengasapan.
Teknik
Memancing
Bedasarkan
caranya, memancing hanyalah salah satu cara untuk menangkap ikan atau haiwan
air, selain dengan cara memancing ada beberapa cara menangkap ikan yang lain
yaitu:
Dengan Tangan
Menangkap
ikan dengan tangan.
Menangkap
ikan dengan tangan dapat dilakukan pada perairan dangkal seperti di sungai
kecil. Pengertian menangkap ikan dengan tangan menjadi meluas dalam istilah
memancing yaitu tanpa menggunakan tongkat pancing (joran)
tetapi tetap menggunakan rol pancing dan senar atau biasa disebut mancing tangan.
Saat mancing
di laut, menangkap ikan dengan cara ini kerap digunakan untuk jenis memancing
dasar laut (bottom fishing). Di Inggris
dan Amerika menangkap ikan trout dan ikan salem di
sungai-sungai berair dangkal dapat dilakukan dengan tangan (trout tickling).
Pada
perairan laut
mengumpulkan kerang
dengan menggunakan tangan dapat dilakukan dengan cara menyelam.
Tombak
Mata tombak
untuk menangkap ikan dari Guyana
Menangkap
ikan dengan cara menombak lebih mudah daripada dengan tangan dan cara ini sudah
digunakan sejak lama oleh manusia.
Ujung tombak
dibuat sedemikian rupa seperti pada mata kail agar ikan yang tertangkap tidak
dapat lepas dari mata tombak.
Tombak yang
dipakai dapat mermacam-macam bentuk, dari yang mempunyai gagang pendek hingga
yang panjang dan biasanya bercabang tiga diujungnya (semacam trisula),
atau dapat pula hanya bermata satu.
Harpoon
ata harpoon
Pada masa
sekarang cara menangkap ikan dapat menggunakan harpoon yaitu alat
penangkap ikan berupa tombak yang diberi tali yang panjang.
Menangkap
ikan dengan cara ini diharuskan menggunakan perahu dengan cara mengejar ikan
yang sedang diburu.
Harpoon
ditembakkan dengan menggunakan sebuah alat pelontar, biasanya alat ini
digunakan untuk menangkap Paus.
Setelah ikan
terkena harpoon, lalu ikan ditarik dan kemudian diangkat keatas geladak kapal.
Tali pancing
Pada saat
ini cara menangkap ikan paling favorit dan praktis serta dapat dilakukan secara
sendirian ialah dengan menggunakan tali pancing yang disebut juga senar.
Pada ujung
senar dipasang satu atau lebih mata kail yang mana setiap mata kail diberi umpan hidup ataupun umpan tiruan.
Menangkap
ikan dengan cara ini dapat dilakukan di pinggir sungai, danau, tepi laut atau
bahkan di tengah laut dengan menggunakan perahu.
Menyedot air
Biasanya
cara ini secara teknis tidak dikhususkan untuk menangkap ikan.
Teknik ini
lebih sering digunakan untuk menangkap berbagai jenis hewan dasar laut atau moluska
seperti kerang, lobster, kepiting dan hewan sejenisnya yang berada di dasar air
atau dasar laut.
Caranya
dengan menggunakan kompresor yang bekerja dengan menyedot air ke atas kapal lalu
disaring dan kemudian air dibuang kembali ke laut.
Jaring
Seorang
nelayan menebarkan jala
Dilakukan
dengan cara menyerok dengan jaring atau menebar jala yang kemudian diangkat atau dengan
memasang jala dengan cara ditunggu selama beberapa waktu tertentu lalu kemudian
jala baru diangkat.
Atau biasa
juga jala diturunkan ke laut dengan perahu dan berjalan perlahan membentuk
suatu lingkaran.
Cara ini
dapat dilakukan di air tawar ataupun di laut. Jika di laut cara ini biasanya
untuk menangkap udang,
ikan kecil atau cumi-cumi.
Dan biasanya
dilakukan pada malam hari dengan menggunakan alat penerangan untuk menarik
hewan-hewan tersebut. Jala yang digunakan diletakkan pada bangunan bambu yang
biasa disebut bagan.
Layang-layang
Cara ini
dilakukan dengan menaikkan sebuah layang-layang
yang terbuat dari bahan anti air dan diterbangkan dengan menggunakan tali.
Sebelumnya
layang-layang tadi telah diberi tali senar pada ekornya yang pada ujung tali
senar tersebut diberi mata kail dan umpan serta diusahakan agar mata kail dan
umpan tersebut dapat tercebur kedalam air.
Tetapi cara
ini kurang efektif jika dilakukan pada saat cuaca tidak mendukung seperti hujan
atau angin kencang
Melubangi permukaan ice
Teknik ini
dilakukan di laut atau danau yang sedang membeku akibat dinginnya iklim di daerah tersebut.
Menangkap
ikan dengan cara ini dilakukan dengan cara mengebor atau membuat lubang pada
lapisan es
agar alat pancing dapat masuk kedalam air melalui lobang yang telah dibuat
sebelumnya.
lalu mata
kail di masukkan kedalam lubang tersebut hingga mata kail menembus pada air
yang berada dibawah lapisan es yang telah diberi lubang tadi.
Perangkap
Perangkap lobster
Cara ini
tidak sebatas menangkap ikan, tapi dapat pula digunakan untuk menangkap hewan
laut lain yang biasanya berada di dasar perairan, seperti lobster, kepiting dan
sejenisnya.
Penangkapan
dengan menggunakan suatu perangkap yang dapat terbuat dari besi, almunium
atau bambu
dengan cara meletakkan perangkap tersebut pada daerah tertentu. Sebelumnya
perangkap tersebut telah diberi tanda atau pelampung agar mudah mencarinya
setelah ditinggal untuk beberapa saat.
Bantuan hewan
Di Cina dan Jepang teknik
menangkap ikan dapat menggunakan sejenis burung air yang terlatih, yaitu burung Cormorant.
Biasanya
teknik ini dilakukan bersama-sama dengan nelayan lainnya yang semuanya memiliki
burung ini. Dengan perahunya para nelayan membentuk lingkaran lalu kemudian
burung-burung tersebut diperintahkan untuk mengejar ikan dengan arah ke tengah
dari lingkaran.
Setelah
mengejar dan menangkap ikan, burung kembali naik ke atas perahu. Teknik ini
sudah ada sejak lama di negara tersebut dan diwariskan secara turun-temurun.
Racun ikan
Menabur barbasco
Teknik ini
dilarang dan dapat menyebabkan hancurnya terumbu
karang karena racun tersebut. Biasanya menggunakan barbasco, sianida
atau potasium
dengan tujuan membuat ikan menjadi lemas namun banyak juga yang mati.
Menangkap
ikan dengan teknik ini biasanya dilakukan untuk ikan hias jenis karang
agar dapat dijual hidup-hidup.
Pada gambar
diperlihatkan menangkap ikan dengan barbasco, sejenis racun
dari akar pohon yang setelah di larutkan ke air akan berwarna keputih-putihan.
Menyetrum
iasanya
menggunakan tongkat yang pada ujungnya disambung ke alat penghasil listrik
seperti baterai,
aki mobil atau generator listrik.
Teknik ini
juga tidak diperbolehkan terutama untuk penangkapan ikan laut karena dapat
berpengaruh dan merusak terumbu karang.
Cara ini
sebenarnya lebih efektif dilakukan di perairan air tawar seperti sungai, tambak
atau kolam.
Bahan Peledak
Teknik ini
juga dilarang, peledakan kadang menggunakan dinamit
atau bahan peledak lainnya. Teknik ini juga dapat menyebabkan hancurnya terumbu
karang dan habitat ikan.
Mancing Dasaran
Teknik mancing ini biasa digunakan di laut, yaitu
dengan menjatuhkan umpan dengan pemberat sampai ke dasar laut.
Sumber :
Wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar